Kota Ternate adalah sebuah kota yang berada di timur Indonesia yang terletak
di bawah kaki gunung
Gamalama dan
letak provinsi Kota Ternate ini sendiri pemerintah telah tetapkan di Sofifi , Kota ternate sendiri tidak
terlepas dari sejarah masa lalunya kota ini bermula dengan adanya Kesultanan Ternate yang berdiri sekitar abad ke-13
di Pulau
Ternate, yang
menjadikan kawasan kota ini sebagai pusat pemerintahannya.
Kota Ternate memiliki luas wilayah
547,736 km² merupakan kota kepulauan dengan 8 pulau. Pulau Ternate yaitu Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang
berpenduduk, sedangkan terdapat tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau berukuran kecil
yang tidak berpenghuni.
Kondisi topografi Kota Ternate saat ini sebagian besar merupakan daerah
pegunungan dan berbukit, Iklim Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh iklim laut
dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba
disetiap tahunnya.
Ketika Perjalanan menuju ke Kota Ternate dari ibu Kota Jakarta
sendiri dengan menggunakan pesawat terbang dapat ditempuh dalam waktu kurang
lebih 3 jam 45 menit baru akan tiba di Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate, dan bisa juga melalui Pintu Gerbang Pariwisata yang
telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu dari Kota Makassar, akses
menuju ke Kota Ternate melalui Kota Makassar waktu yang di tempuh kurang lebih
1 jam 45 menit dan anda akan
tiba di Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate. Selain
wisatawan yang berkunjung ke Kota Ternate dengan menggunakan Pesawat Terbang
bisa juga menggunakan kapal laut karena Kota ini juga memiliki pelabuhan laut Ahmad Yani dengan jalur pelayaran yang dilalui kapal Pelni dua kali perminggu. Dua
perusahaan ekspedisi kapal angkutan adalah Mentari dan Tanto.
Transportasi darat di kota ini
menggunakan angkutan penumpang dengan mobil Suzuki Carry. Sejak akhir tahun 2005 telah mulai beroperasi armada taksi milik swasta ini berjumlah sekitar
50 unit namun kebanyakan wisatawan yang memilih menggunakan angkutan ojek juga
pilihan yang sering di ambil oleh wisatawan ketika berkunjung di kota ini denganb
tarif yang di tetapkan setiap angkutan ojek ini sesuai dengan jarak tujuan yang
akan di tujuh oleh wisatawan hal ini sangat relative murah dan tidak menguras
isi dompet parawisatawan, selain itu juga ada angkutan umum atau disebut dengan
oto mikro dengan tariff 3000 rupiah wisatawan akan di antar sampai di pusat
Kota Ternate.
Sebelum mendarat di Bandar Udara
Sultan Babullah pemandangan yang bisa di saksikan ketika masih berada di atas
pesawat dengan ketinggian kurang lebih 300 kaki ini wisatawan akan di suguhkan
dengan pemandang indah, luas Kota Ternate yang tidak begitu sebanding dengan
Kota lain hal ini tidak menjadi alasan wisatawan untuk bisa sampai di Kota
kecil namun indah ini karena Kota Ternate menyimpan sejuta history-history yang merupakan
sejarah yang patut untuk di ketahui oleh wisatawan.
Sesampai di Bandar Udara Sultan
Babullah parawisatawan akan disambut dengan tarian cakalele sebagai tarian
sambutan dan prosesi Joko Kaha (Injang Tanah) merupakan ritual yang tidak
pernah di lewatkan setiap dalam penyambutan tamu besar atau wisatawan yang baru
menginjak kaki di Kota Ternate hal ini merupakan salah satu proses yang wajib
di lakukan karna Joko Kaha (Injak Tanah) memiliki arti tersendiri yaitu ada 3
bagian arti dari filosofi Joko Kaha (Injak Tanah) diantaranya:
1.
Segenggam Rumput Fartago: Yang diletakan di atas piring yang melambangkan bumi dan
tumbuh-tumbuhan di Moloko Kie Raha (Kota Ternate) ini akan dijamah dan
dijelajahi.
2.
Sebotol Air: Yang disiramkan pada kaki mempelai
melambangkan air, sungai dan laut di Moloku Kie Raha (Kota Ternate) ini pun
akan di jelajahi.
3.
Pupulak : Yaitu beras yang diberi
warna-warna yang terdiri dari warna putih, kuning, merah, dan hijau ini
mengartikan bermacam suku bangsa yang ada di Moloku Kie Raha ini semoga menjadi
sahabat dan kenalan bagi setiap orang.
Setelah dilakukan penyambutan dari
Bandar Udara Sultan Babullah wisatawan akan di bawah berkunjung ke objek wisata
yang pertama yaitu Benteng Tolukko, Benteng ini memilik nama asli Benteng Santo
Lucas yang terletak di Kelurahan Sangaji Kota Ternate Utara, tidak jauh dari
Bandar Udara Sultan Babullah ini wisatawan dapat melihat Benteng peninggalan
Protugis yang di bangun pada tahun 1545 oleh Guberbur Francisco Serao kemudian
pada tahun 1610 Benteng ini direstorasi oleh Gubernur Jendral Belanda Jan Pieter
Both Arsitektur bangunan menyerupai kelamin laki-laki.
Benteng ini terletak di Kelurahan Sangaji sekitar 2 km arah utara pusat Kota
Ternate disini parawisatawan akan menikmati pemandangan yang indah antara batasan
hamparan laut dan pegunungan dan terlihat rumah-rumah penduduk dari arah Utara
sampai dengan Selatan Kota.
Kemudian parawisatawan akan di ajak menuju
ke Selatan Kota menuju ke Kedaton dan Museum Kesultan Ternate dimana Kedaton dan Museum Sultan Ternate didirikan pada tanggal 24 November 1813
oleh Sultan ke-40, Muhammad Ali, di atas bukit Limau Santosa dengan luas areal
44,560 m2. Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Soa-Sio, Kota Ternate.
Arsitektur bangunan berbentuk seekor Singa yang sedang duduk dengan dua kaki
depan menopang kepalanya. Saat ini, ruang tengahnya difungsikan sebagai museum
dengan koleksi benda-benda budaya dan peninggalan sejarah kejayaan Kesultanan
Ternate di masa lalu, antara lain: Al-Qur’an tulisan tangan, kelapa kembar
(upeti dari Raja Sangihe), dan peralatan perang serta Mahkota berambut yang
dihiasi dengan 100 buah batu-batuan permata, seperti Mutiara, Berlian, Safir,
Akik, , Zamrud Mira, Emas, Perak, Perunggu, dll., dan rambutnya senantiasa
tumbuh dan dipotong pada saat Hari Raya Idul Adha dengan suatu Upacara Khusus
Kedaton dan Museum Sultan Ternate ini merupakan Maskot Ojek Wisata yang paling
diminati oleh wisatawan untuk di Kunjungi setalah dari Kedaton dan Museum
Sultan Ternate wisatawan akan di arahkan menuju ke Mesjid Sultan Ternate Masjid Sultan Ternate mulai dibangun pada tahun 1606 saat berkuasa Sultan
Ternate ke-28, Saidi Barakati. Setelah tiga kepemimpinan, masjid ini baru
rampung pada pemerintahan Sultan Hamzah pada tahun 1648. Komposisi bahan
terbuat dari susunan batu dengan perekat campuran kulit kayu pohon Kalumpang.
Bangunan berbentuk segia empat, dimana atapnya mengadopsi bentuk tumpang limas
dan tiap tumpang dipenuhi terali berukir sebanyak 360 buah, sesuai dengan
jumlah hari dalam setahun.
Setelah berkunjung dari beberapa Objek
Wisata wisatawan akan melanjutkan perjalanan menuju Benteng Orange, Benteng
Oranje adalah benteng pertama yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1607 oleh
Cornelis Matelief de Jonge. Nama benteng ini diberikan oleh Francois Wttert
pada tahun 1609. Benteng ini pernah menjadi Pusat Pemerintahan VOC di bawah
Gubernur Jenderal Pieter Both (1612-1615) Herald Reyist, Laurens Real, dan Jan
Pieter Zoon Coen (1619). Di dalam benteng ini banyak terdapat sumur laying
kemudian Benteng Orange mulai di renovasi pada tahun 2014 di buat taman
sehingga wisatawan dapat mengabadikan gambar atau foto di benteng ini dan beristirahat sambil menikmati suasana sore di Taman Orange atau Benteng Orange.
Dari beberapa kawasan wisata Kota
Ternate yang telah di kunjungi wisatawan akan di antar menuju ke Bella
International Hotel diaman Hotel ini merupakan salah satu Hotel berbintang di
Kota Ternate dengan akses menuju ke hotel ini tidak memakan waktu yang cukup
banyak hanya sekitar kurang lebih 15 menit saja, dalam perjalanan menuju ke
hotel wisatawan akan melihat langsung beberapa panorama Kota Ternate yang indah diantaranya yaitu Taman Nukila dan Pantai Falajawa yang bedekatan langsung
dengan Pelabuhan A. Yani.
Setalah wisatawan telah melakukan
reservasi kamar di hotel Bella besok harinya wisatawan dapat melakukan tour
sehari di Kota Ternate yaitu dengan mengujungi beberapa Objek Wisata yang ada
di Kota Ternate yaitu diantaranya wisatawan akan berkunjung ke Benteng
Kalamata (Santalusia) pada awalnya, benteng ini dibangun oleh
Belanda pada tahun 1609 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum Tidore, Nama
Kalamata di ambil dari nama seorang Pangeran Ternate yang wafat di Makassar
pada tahun 1676. Benteng ini terletak di kelurahan Kalumata, Kota Ternate
Selatan.
Destinasi
selanjutnya yang di kunjungi yaitu Danau Laguna, Danau ini terletak di Kelurahan Fitu
Kecamatan Ternate Selatan. Danau dengan air yang tenang dan dikelilingi bukit
hijau serta laut dan gunung yang terletak di hadapannya, menawarkan perpaduan
komponen alam yang menarik. Saat ini, di kawasan danau ini telah dikembangkan
menjadi obyek wisata pancing dan budidaya ikan. Serta Burung Elang Putih bisa
anda temukan di Danau ini.
Setelah dari
Objek Wisata danau laguna Wisatawan di ajak menikmati keindahan hamparan batu
angus disana wisatawan dapat melakukan pengambilan gambar dengan spot yang
indah antara hamparan laut dan keindahan pengunungan di kaki gunung Gamalama.
Selang beberapa waktu setelah menikmati keindahan Objek Wisata Batu
Angus wisatawan di ajak ke Pantai Sulamadaha Pantai ini terletak 14 km dari
pusat kota Ternate, membuatnya mudah dijangkau oleh angkutan umum. Hamparan
pasir, deburan ombak, laut nan biru, serta pemandangan pulau Hiri yang
dikelilingi oleh bukit, menawarkan keindahan nuansa alam yang mampu menghilangkan
kepenatan bagi wisatawan yang mengunjunginya. Di pantai ini anda dapat
melakukan snorkling dan diving.
Setelah dari Objek Wisata Pantai Sulamadaha akan di ajak menuju ke
Danau Tolire, Danau Tolire ini merupakan sebuah danau yang masih alami terletak
18km dari pusat kota ternate, tempatnya di kelurahan takome kecamatan pulau
ternate. Dengan airnya yang tenang, di kelilingi hutan dan pepohonan yang hijau,
bagaikan gadis perawan yang lelap tertidur di pangkuan di kaki gunung gamalam
menurut cerita leghenda danau ini terjadi karena tanah longsor akibat seorang
ayah yang sedang mabuk pada suatu pesta rakyat berbuat mesum dengan anak
gadisnya sendiri. Sang ayah terkubur bersama lelongsoran tanah dan sang gadis
lari kemudian tenggelam di danau tolire kecil letaknya tidak jauh dari danau
tolire besar.
Selain Objek
Wisata yang indah di kota ini, Kota Ternate juga memiliki berbagai makanan khas
daerah antara lain popeda (sagu), ketam kenari, halua kenari, bagea serta hasil olahan ikan seperti ikan asap (ikan
Fufu), gohu ikan, Ikan garu rica dan
lain-lain.
Dan souvenir
atau buah tangan khas Kota Ternate yang dapat di bawa oleh wisatawan untuk
kerabat atau keluarga yaitu batu bacan.
Pariwisata merupakan industri global
yang pada saat ini adalah motor bagi perkembangan perekonomian di banyak Negara
di Dunia. Salah satu aspek pendukung dalam Pariwisata adalah industri perjalanan
yang menjadi motor yang sangat penting dalam pergerakan wisatawan ke
destinasi-destinasi pariwisata dan menjadi salah satu promosi langsung
destinasi tersebut kepada wisatawan di seluruh Dunia.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Ternate
Gambar: IG:@exploreternate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar