Rabu, 30 November 2016

PESONA PARIWISATA KOTA TERNATE














Kota Ternate adalah sebuah kota yang berada di timur Indonesia yang terletak di bawah kaki gunung Gamalama dan letak provinsi Kota Ternate ini sendiri pemerintah telah tetapkan di Sofifi , Kota ternate sendiri tidak  terlepas dari sejarah masa lalunya kota ini bermula dengan adanya Kesultanan Ternate yang berdiri sekitar abad ke-13 di Pulau Ternate, yang menjadikan kawasan kota ini sebagai pusat pemerintahannya.
Kota Ternate memiliki luas wilayah 547,736 km² merupakan kota kepulauan dengan 8 pulau. Pulau Ternate yaitu Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan terdapat tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau berukuran kecil yang tidak berpenghuni.
Kondisi topografi Kota Ternate saat ini sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan berbukit, Iklim Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap tahunnya.
Ketika Perjalanan menuju ke Kota Ternate dari ibu Kota Jakarta sendiri dengan menggunakan pesawat terbang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam 45 menit baru akan tiba di Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate, dan bisa juga melalui Pintu Gerbang Pariwisata yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu dari Kota Makassar, akses menuju ke Kota Ternate melalui Kota Makassar waktu yang di tempuh kurang lebih 1 jam 45 menit dan anda akan tiba di Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate. Selain wisatawan yang berkunjung ke Kota Ternate dengan menggunakan Pesawat Terbang bisa juga menggunakan kapal laut karena Kota ini juga memiliki pelabuhan laut Ahmad Yani dengan jalur pelayaran yang dilalui kapal Pelni dua kali perminggu. Dua perusahaan ekspedisi kapal angkutan adalah Mentari dan Tanto.
Transportasi darat di kota ini menggunakan angkutan penumpang dengan mobil Suzuki Carry. Sejak akhir tahun 2005 telah mulai beroperasi armada taksi milik swasta ini berjumlah sekitar 50 unit namun kebanyakan wisatawan yang memilih menggunakan angkutan ojek juga pilihan yang sering di ambil oleh wisatawan ketika berkunjung di kota ini denganb tarif yang di tetapkan setiap angkutan ojek ini sesuai dengan jarak tujuan yang akan di tujuh oleh wisatawan hal ini sangat relative murah dan tidak menguras isi dompet parawisatawan, selain itu juga ada angkutan umum atau disebut dengan oto mikro dengan tariff 3000 rupiah wisatawan akan di antar sampai di pusat Kota Ternate.
Sebelum mendarat di Bandar Udara Sultan Babullah pemandangan yang bisa di saksikan ketika masih berada di atas pesawat dengan ketinggian kurang lebih 300 kaki ini wisatawan akan di suguhkan dengan pemandang indah, luas Kota Ternate yang tidak begitu sebanding dengan Kota lain hal ini tidak menjadi alasan wisatawan untuk bisa sampai di Kota kecil namun indah ini karena Kota Ternate menyimpan sejuta history-history yang merupakan sejarah yang patut untuk di ketahui oleh wisatawan.



Sesampai di Bandar Udara Sultan Babullah parawisatawan akan disambut dengan tarian cakalele sebagai tarian sambutan dan prosesi Joko Kaha (Injang Tanah) merupakan ritual yang tidak pernah di lewatkan setiap dalam penyambutan tamu besar atau wisatawan yang baru menginjak kaki di Kota Ternate hal ini merupakan salah satu proses yang wajib di lakukan karna Joko Kaha (Injak Tanah) memiliki arti tersendiri yaitu ada 3 bagian arti dari filosofi Joko Kaha (Injak Tanah) diantaranya:
1.    Segenggam Rumput Fartago: Yang diletakan di atas piring yang melambangkan bumi dan tumbuh-tumbuhan di Moloko Kie Raha (Kota Ternate) ini akan dijamah dan dijelajahi.
2.    Sebotol Air: Yang disiramkan pada kaki mempelai melambangkan air, sungai dan laut di Moloku Kie Raha (Kota Ternate) ini pun akan di jelajahi.
3.    Pupulak : Yaitu beras yang diberi warna-warna yang terdiri dari warna putih, kuning, merah, dan hijau ini mengartikan bermacam suku bangsa yang ada di Moloku Kie Raha ini semoga menjadi sahabat dan kenalan bagi setiap orang.


Setelah dilakukan penyambutan dari Bandar Udara Sultan Babullah wisatawan akan di bawah berkunjung ke objek wisata yang pertama yaitu Benteng Tolukko, Benteng ini memilik nama asli Benteng Santo Lucas yang terletak di Kelurahan Sangaji Kota Ternate Utara, tidak jauh dari Bandar Udara Sultan Babullah ini wisatawan dapat melihat Benteng peninggalan Protugis yang di bangun pada tahun 1545 oleh Guberbur Francisco Serao kemudian pada tahun 1610 Benteng ini direstorasi oleh Gubernur Jendral Belanda Jan Pieter Both Arsitektur bangunan menyerupai kelamin laki-laki. Benteng ini terletak di Kelurahan Sangaji sekitar 2 km arah utara pusat Kota Ternate disini parawisatawan akan menikmati pemandangan yang indah antara batasan hamparan laut dan pegunungan dan terlihat rumah-rumah penduduk dari arah Utara sampai dengan Selatan Kota.



Kemudian parawisatawan akan di ajak menuju ke Selatan Kota menuju ke Kedaton dan Museum Kesultan Ternate dimana Kedaton dan Museum Sultan Ternate didirikan pada tanggal 24 November 1813 oleh Sultan ke-40, Muhammad Ali, di atas bukit Limau Santosa dengan luas areal 44,560 m2. Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Soa-Sio, Kota Ternate. Arsitektur bangunan berbentuk seekor Singa yang sedang duduk dengan dua kaki depan menopang kepalanya. Saat ini, ruang tengahnya difungsikan sebagai museum dengan koleksi benda-benda budaya dan peninggalan sejarah kejayaan Kesultanan Ternate di masa lalu, antara lain: Al-Qur’an tulisan tangan, kelapa kembar (upeti dari Raja Sangihe), dan peralatan perang serta Mahkota berambut yang dihiasi dengan 100 buah batu-batuan permata, seperti Mutiara, Berlian, Safir, Akik, , Zamrud Mira, Emas, Perak, Perunggu, dll., dan rambutnya senantiasa tumbuh dan dipotong pada saat Hari Raya Idul Adha dengan suatu Upacara Khusus Kedaton dan Museum Sultan Ternate ini merupakan Maskot Ojek Wisata yang paling diminati oleh wisatawan untuk di Kunjungi setalah dari Kedaton dan Museum Sultan Ternate wisatawan akan di arahkan menuju ke Mesjid Sultan Ternate  Masjid Sultan Ternate mulai dibangun pada tahun 1606 saat berkuasa Sultan Ternate ke-28, Saidi Barakati. Setelah tiga kepemimpinan, masjid ini baru rampung pada pemerintahan Sultan Hamzah pada tahun 1648. Komposisi bahan terbuat dari susunan batu dengan perekat campuran kulit kayu pohon Kalumpang. Bangunan berbentuk segia empat, dimana atapnya mengadopsi bentuk tumpang limas dan tiap tumpang dipenuhi terali berukir sebanyak 360 buah, sesuai dengan jumlah hari dalam setahun.




Setelah berkunjung dari beberapa Objek Wisata wisatawan akan melanjutkan perjalanan menuju Benteng Orange, Benteng Oranje adalah benteng pertama yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1607 oleh Cornelis Matelief de Jonge. Nama benteng ini diberikan oleh Francois Wttert pada tahun 1609. Benteng ini pernah menjadi Pusat Pemerintahan VOC di bawah Gubernur Jenderal Pieter Both (1612-1615) Herald Reyist, Laurens Real, dan Jan Pieter Zoon Coen (1619). Di dalam benteng ini banyak terdapat sumur laying kemudian Benteng Orange mulai di renovasi pada tahun 2014 di buat taman sehingga wisatawan dapat mengabadikan gambar atau foto di benteng ini dan beristirahat sambil menikmati suasana sore di Taman Orange atau Benteng Orange.



Dari beberapa kawasan wisata Kota Ternate yang telah di kunjungi wisatawan akan di antar menuju ke Bella International Hotel diaman Hotel ini merupakan salah satu Hotel berbintang di Kota Ternate dengan akses menuju ke hotel ini tidak memakan waktu yang cukup banyak hanya sekitar kurang lebih 15 menit saja, dalam perjalanan menuju ke hotel wisatawan akan melihat langsung beberapa panorama Kota Ternate yang indah diantaranya yaitu Taman Nukila dan Pantai Falajawa yang bedekatan langsung dengan Pelabuhan A. Yani.




 
Setalah wisatawan telah melakukan reservasi kamar di hotel Bella besok harinya wisatawan dapat melakukan tour sehari di Kota Ternate yaitu dengan mengujungi beberapa Objek Wisata yang ada di Kota Ternate yaitu diantaranya wisatawan akan berkunjung ke Benteng Kalamata (Santalusia) pada awalnya, benteng ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1609 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum Tidore, Nama Kalamata di ambil dari nama seorang Pangeran Ternate yang wafat di Makassar pada tahun 1676. Benteng ini terletak di kelurahan Kalumata, Kota Ternate Selatan.

 



Destinasi selanjutnya yang di kunjungi yaitu Danau Laguna, Danau ini terletak di Kelurahan Fitu Kecamatan Ternate Selatan. Danau dengan air yang tenang dan dikelilingi bukit hijau serta laut dan gunung yang terletak di hadapannya, menawarkan perpaduan komponen alam yang menarik. Saat ini, di kawasan danau ini telah dikembangkan menjadi obyek wisata pancing dan budidaya ikan. Serta Burung Elang Putih bisa anda temukan di Danau ini.
Setelah dari Objek Wisata danau laguna Wisatawan di ajak menikmati keindahan hamparan batu angus disana wisatawan dapat melakukan pengambilan gambar dengan spot yang indah antara hamparan laut dan keindahan pengunungan di kaki gunung Gamalama.
 


Selang beberapa waktu setelah menikmati keindahan Objek Wisata Batu Angus wisatawan di ajak ke Pantai Sulamadaha Pantai ini terletak 14 km dari pusat kota Ternate, membuatnya mudah dijangkau oleh angkutan umum. Hamparan pasir, deburan ombak, laut nan biru, serta pemandangan pulau Hiri yang dikelilingi oleh bukit, menawarkan keindahan nuansa alam yang mampu menghilangkan kepenatan bagi wisatawan yang mengunjunginya. Di pantai ini anda dapat melakukan snorkling dan diving.




Setelah dari Objek Wisata Pantai Sulamadaha akan di ajak menuju ke Danau Tolire, Danau Tolire ini merupakan sebuah danau yang masih alami terletak 18km dari pusat kota ternate, tempatnya di kelurahan takome kecamatan pulau ternate. Dengan airnya yang tenang, di kelilingi hutan dan pepohonan yang hijau, bagaikan gadis perawan yang lelap tertidur di pangkuan di kaki gunung gamalam menurut cerita leghenda danau ini terjadi karena tanah longsor akibat seorang ayah yang sedang mabuk pada suatu pesta rakyat berbuat mesum dengan anak gadisnya sendiri. Sang ayah terkubur bersama lelongsoran tanah dan sang gadis lari kemudian tenggelam di danau tolire kecil letaknya tidak jauh dari danau tolire besar.


 


Selain Objek Wisata yang indah di kota ini, Kota Ternate juga memiliki berbagai makanan khas daerah antara lain popeda (sagu), ketam kenari, halua kenari, bagea serta hasil olahan ikan seperti ikan asap (ikan Fufu), gohu ikan, Ikan garu rica dan lain-lain.


 
Dan souvenir atau buah tangan khas Kota Ternate yang dapat di bawa oleh wisatawan untuk kerabat atau keluarga yaitu batu bacan.





Pariwisata merupakan industri global yang pada saat ini adalah motor bagi perkembangan perekonomian di banyak Negara di Dunia. Salah satu aspek pendukung dalam Pariwisata adalah industri perjalanan yang menjadi motor yang sangat penting dalam pergerakan wisatawan ke destinasi-destinasi pariwisata dan menjadi salah satu promosi langsung destinasi tersebut kepada wisatawan di seluruh Dunia.



Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Ternate
Gambar: IG:@exploreternate





Tidak ada komentar:

Posting Komentar